Bersama Dakwah |
Inggris dan Srilanka Larang Iklan Model Seksi Posted: 11 Oct 2011 09:25 PM PDT Pemerintah Inggris akan segera menerapkan larangan iklan yang mencantumkan model seksi di tempat umum. Pelarangan gambar atau papan reklame seksi dan seronok itu demi melindungi anak-anak. Berdasarkan aturan Advertising Standards Authority (ASA) -lembaga pengawas periklanan di Inggris- yang baru itu, model dengan pose menggunakan pakaian dalam akan dilarang. Gambar wanita-wanita secara jelas di billboard akan dijauhkan dari sekolah, sementara poster X-rated akan dilarang keseluruhannya, demikian kutip Daily Mail. Tak hanya model yang sedang berpose menggunakan pakaian dalam saja yang dilarang, model berpose dengan tangan mereka di pinggul atau poster pasangan berpakaian penuh-pun bisa dilarang jika ditampilkan dalam pagutan "penuh gairah". Pelarangan iklan dengan model berbusana seksi ini untuk mencegah terjadinya kejahatan seksual pada anak-anak. Gambar-gambar yang mengandung unsur tersebut akan dicopot, bahkan untuk yang terlalu seksi atau menggairahkan tidak boleh dipasang sama sekali. Sri Lanka juga melarang iklan yang menampilkan perempuan seksi yang mengenakan baju belahan dada rendah. Larangan bukan hanya berlaku di kota kecil tapi juga di ibu kota Sri Lanka, Kolombo. Menanggapi pelarangan tersebut, Sebuah harian Sri Lanka menulis tahun baru adalah era baru yang membawa kemurnian moral kembali. [AN/Hdy] |
Gaji Kecil, 700 Tenaga Medis Israel Mengundurkan Diri Posted: 10 Oct 2011 11:44 PM PDT Krisis ekonomi yang menimpa Israel berdampak pada sektor kesehatan di negara Zionis itu. Sebanyak 700 tenaga medis -atau seperempat dokter yang menetap di Israel- telah menyerahkan surat pengunduran diri sejak bulan lalu. 340 dokter diantaranya telah mulai tidak masuk kerja sejak Senin kemarin (10/10). Demikian juru bicara Kementerian Kesehatan Israel. Para dokter beralasan, mereka melakukan pemogokan karena minimnya gaji yang mereka terima dibanding dengan beratnya pekerjaan yang mereka tangani. Akibat pengunduran diri dan pemogokan ini, banyak rumah sakit di Israel terancam tak bisa beroperasi. Sejumlah rumah sakit telah menelantarkan pasiennya selama berjam-jam serta membatalkan prosedur yang tidak mendesak. Dr Doron Norman yang kini bekerja Rambam Medical Centre di Haifa, memperingatkan di radio militer bahwa pemogokan ini bisa mengakibatkan aktivitas kamar darurat berhenti dan ini bisa berarti membiarkan pasien mati. "Tampaknya bagi saya bahwa orang tak memahami kedalaman masalah atau kedalaman krisis," katanya. Pemerintah meminta pengadilan mengeluarkan amar yang memerintah para dokter segera bekerja kembali. Pengunduran diri para dokter itu adalah indikasi lain kerusuhan sosial di Israel. Sebelumnya, protes massa yang digelar di bawah bendera "keadilan sosial" menuntut turunnya harga dan pembaruan ekonomi mengguncang negara Yahudi itu selama musim panas lalu. [AN/Hdy] |
You are subscribed to email updates from Bersama Dakwah To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
No comments:
Post a Comment